Menjelajahi Sejarah dan Keindahan Gereja Ganjuran di Bantul, Yogyakarta

Gereja Ganjuran

Gereja Ganjuran, tersembunyi di Desa Ganjuran, Sumbermulya, Bambanglipura, Bantul, Yogyakarta, menjadi sebuah destinasi spiritual yang menakjubkan. Terletak sekitar 20 km ke selatan dari pusat kota Yogyakarta, gereja ini bukan hanya sebuah tempat ibadah, tetapi juga sebuah karya seni yang mencerminkan sejarah dan budaya yang kaya.

Kisah Cinta yang Menginspirasi, Asal Usul Nama Ganjuran

Nama Ganjuran diambil dari kisah asmara Ki Ageng Mangir dan Rara Pembayun, yang diasingkan oleh Kerajaan Mataram. Kisah ini mengilhami penciptaan tembang “Kala Ganjur,” yang simbolis menggambarkan tali pengikat dasar manusia dalam menjalani kehidupan bersama dengan dasar cinta. Dari tembang inilah, Ganjuran mendapat namanya.

Baca Juga : Pasar Gabusan, Memperkenalkan Keragaman Seni dan Kerajinan Bantul

Menjelajahi Sejarah dan Keindahan Gereja Ganjuran di Bantul, Yogyakarta

Fondasi Sosial, Pembangunan Gereja oleh Bersaudara Smutzer

Pada tahun 1924, dua bersaudara Belanda, Joseph Smutzer dan Julius Smutzer, memulai pembangunan gereja ini. Keduanya merupakan pengelola Pabrik Gula Gondang Lipuro. Arsitek belanda, J. Yh. Van Oyen, turut serta dalam merancang gereja ini sebagai wujud sosial untuk kesejahteraan masyarakat sekitar pabrik, khususnya para karyawan.

Candi Hati Kudus, Sentuhan Budaya Jawa dan Hindu

Pada tahun 1927, untuk melengkapi Gereja Ganjuran, dibangunlah Candi Hati Kudus. Candi ini dihiasi relief bunga teratai dan patung Kristus berbusana Jawa. Candi juga sering digunakan untuk misa dan ziarah, menambahkan nuansa budaya Jawa pada lingkungan gereja.

Perpaduan Gaya Eropa, Jawa, dan Hindu

Bangunan gereja ini menunjukkan perpaduan gaya Eropa, Jawa, dan Hindu. Bentuk bangunan berbentuk salib dari udara mencerminkan gaya Eropa, sementara atap tajug yang didukung empat tiang kayu jati menggambarkan empat penulis Injil, yakni Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, yang merupakan elemen gaya Jawa.

Jejak Spiritual, Uskup dan Kardinal Indonesia

Gereja Ganjuran memiliki sejarah yang kaya dengan tokoh-tokoh Katolik Indonesia. Uskup pertama Indonesia, Rm. Albertus Soegijapranata, SJ, dulunya merupakan pastor di gereja ini. Kardinal pertama Indonesia, Rm. Yustinus Darmayuwana, Pr, juga pernah menjadi pastor di gereja ini sebelum menjadi Kardinal.

Air Suci Tirta Perwitasari, Berkah di Balik Candi Hati Kudus

Pada tahun 1998, di bawah candi, ditemukan mata air suci dari dasar Candi Hati Kudus Tuhan Yesus. Air ini diyakini memiliki khasiat menyembuhkan, dan peziarah sering membawa pulang air ini dengan harapan kesembuhan. Ritual pengambilan air melibatkan doa dan penghormatan di depan candi dan patung Kristus.

Jadwal Misa dan Pengalaman Spiritual

Gereja Ganjuran menyelenggarakan misa harian dalam bahasa Jawa dengan iringan gamelan setiap hari pukul 5.30 WIB di dalam gereja. Misa jumat pertama dilaksanakan setiap hari Kamis malam minggu pertama jam 19.00 di pelataran candi.

Akses dan Penginapan Terdekat

Untuk mencapai Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus alias Gereja Ganjuran, Anda dapat menggunakan transportasi umum dari jurusan Pantai Samas dari terminal Giwangan Yogyakarta. Tersedia juga tempat parkir untuk kendaraan pribadi. Meskipun tidak ada hotel di sekitar gereja, Anda dapat menginap di kawasan kota Yogyakarta, seperti Whiz Hotel atau Ameera Boutique Hotel.

Baca JugaPaket Wisata Jogja 2 Hari 1 Malam

Dengan sejarah yang kaya dan keindahan arsitektur yang unik, Gereja Ganjuran tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga destinasi wisata rohaniah yang menggugah hati.

Incoming search terms:

  • gereja ganjuran
  • bunda maria
  • gereja ganjuran bantul yogyakarta
  • cara jalan ke gereja ganjura
  • pantai dekat ganjuran
  • peta lokasi candi maria ganjuran
  • Peta Petunjuk jalan ke ganjuran bantul
  • rute ganjuran dari giwangan
  • akses menuju gereja ganjuran yogyakarta
  • transport dari ganjuran ke malioboro

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *